Dapat dolar gratiss.. tak kasih tau carane yo

Senin, 20 April 2009

PENGGOLONGAN ILMU

Penggolongan Ilmu
Fungsi ilmu dalam kehidupan manusia adalah sebagai alat bantu manusia dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.Ilmu diharapkan dapat membantu kita memerangi penyakit, membangun jembatan dan irigrasi, membangkitkan tenaga listrik, mendidik anak dll.Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya pada batas pengalaman manusia juga disebabkan metode yang dipergunakan dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya secara empiris.
Ruang penjelajahan keilmuan semakin lama semakin sempit sesuai dengan perkembangan kuantitatif disiplin keilmuan. Jika pada fase permulaan hanya terdapat ilmu-ilmu alam (natural philosophy) dan ilmu-ilmu sosial (moral pilosophy) maka dewasa ini terdapat lebih dari 650 cabang keilmuan. Setiap ilmuan benar-benar tahu batas-batas penjelajahan cabang keilmuannya masing-masing. Batas-batas ini bertujuan untuk menunjukkan kematangan keilmuan dan profesionalitas. Dengan makin sempitnya daerah penjelajahan suatu bidang keilmuan, maka semakin diperlukan “pandangan” dari disiplin-disiplin ilmu yang lain (pendekatan multi-disipliner) agar tidak terjadi sengketa antara disiplin-disiplin ilmu.

Penggolongan ilmu dilakukan agar pembuatan definisi atau nama suatu jenis ilmu berdasarkan sutu susunan yang bersifat sistematik dan berpola. Pembutan definisi sutu jenis ilmu akan memperjelas eksistensi dan kedudukan sutu jenis ilmu dalam struktur luas dunia ilmu. Masalah penggolongan ilmu sering menimbulkan perdebatan Filosofis diantara para ahli Filsafat, Epistemologi, maupun Filsafat ilmu. Mereka terlibat dalam perdebatan tentang cara menggolongkan ilmu, misalnya Tokoh filsafat Jerman W.Dilthey dan W.Windel Band, dan para tokoh filsafat positivistis yang berasal dari lingkungan Wina,Austria(Vienna Circle).





Cara Penggolongan Ilmu

1. Penggolongan Ilmu dengan menggunakan dua istilah yang saling berlawanan(The,1991)
contoh: a. ilmu diskriptif dan ilmu normatif (Herbert Searles)
b. ilmu abstrak dan ilmu konkret(Karl Pearsons)
c. ilmu nomotis dan ilmu ideografis(W.Windelband)
• Ilmu nomotis adalah ilmu yang secara umum ingin membuat suatu hukum-hukum umum ilmiah yang bersifat obyektif untuk semua gejala.
• Ilmu ideografis adalah
- ilmu-ilmu yang termasuk dalam kategori ilmu alam.
Contoh: ilmu alam dan ilmu biologi
- ilmu yang secara khusus ingin membuat sutu diskripsi ilmiah yang bersifat subyektif dan hanya terjadi satu kali saja dalam kerangka waktu dan untuk suatu gejala khusus.
1. Ilmu-ilmu Humaniora adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya.
Contoh: Teologi, filsafat, hukum, sejarah, filologi, bahasa, kesusastraan, dan kesenian.
2. Ilmu-ilmu Sosial yaitu
- ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan masyarakat
- penerapan metode ilmiah untuk mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia.
Contoh: Sejarah dan Antropologi
d. Ilmu Murni dan Ilmu Terapan
ilmu terapan adalah penerapan pengetahuan dari satu atau lebih bidang ilmu alam untuk penyelesaian masalah praktis.
Contoh: ilmu komputer dan informatika

2. Penggolongan Ilmu berdasarkan isi substansi atau obyek material yang menjadi bidang kajian dari suatu ilmu yang bersangkutan.

a. Ilmu matematika adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah abstrak yang terkandung dalam perhitungan matematis.
b. Ilmu Fisika adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang terkandung dalam obyek fisika.
c. Ilmu Biologi adalah ilmu yang memoelajari obyek-obyek biologis yang terdapat dalam makhluk hidup
d. Ilmu Psikologis adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang terkandung dalam obyek-obyek kejiwaan/perilaku manusia, baik yang terbuka maupun tertutup.
e. Ilmu Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah sosial yang terkandung dalam hubungan antara manusia dalam satu kelompok masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar