Dapat dolar gratiss.. tak kasih tau carane yo

Senin, 20 April 2009

ALIRAN PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK

B. Aliran Filsafat yang Mempengaruhi Psikologi Behavioristik

Aliran Psikologi Behavioristik dalam perkembangannya tidak terlepas dari keterkaitannya dengan aliran – aliran yang aada di filsafat yang memberikan dasar bagi munculnya aliran psikologi behavioristik. Tiga aliran besar filsafat yang memberi pengaruh bagi terbentuknya akar filsafat dasar behavioristik tersebut adalah empirisme, materialisme.
Aliran Empirisme merupakan cabang filsafat epistemologi yang merupakan aliran yang menekankan pengalaman indrawi sebagai satu-satunya sumber untuk memperoleh pengetahuan. Aliran ini memiliki banyak penganut dalam dunia filsafat anglo Saxon, salah satu tokohnya yaitu Francis Bacon mengenalkan kepada dunia barat metode induktif sebagai cara untuk memperoleh verifikasi kebenaran pengetahuan.

Metode Induktif tersebut merupakan hasil analisis terhadap informasi-informasi yang bahan dasarnya berasal dari pencerapan inderawi terhadap objek-objek pengetahuan (Earle,1992). Dalam konteks informasi yang menjadi bahan dasar terciptanya pengetahuan, muncullah seorang tokoh empirisme yaitu John Locke yang berpendapat bahwa pengetahuan manusia berasal dari pencerapan-pencerapan inderawi yang kemudian diolah oleh akal budi manusia. Dalam hal ini John locke mengemukakan bahwa akal budi tidak akan mampu melahirkan suatu pengertian apa pun suatu objek pengetahuan tanpa bantuan pencerapan-pencerapan yang dilakukan oleh alat-alat indra manusia. Untuk selanjutnya aliran empirisme tersebut kemudian mempengaruhi munculnya aliran psikologi behaviorisme yang pada intinya ajarannya yaitu mempelajari apa yang dapat diamati oleh inderawi yaitu tingkah laku manusia.
Aliran filsafat positivisme yang berkembang pada abad 19 dengan berbagai ragam varian juga banyak memberi pengaruh terhadap perkembangan aliran psikologi behavioristik. Pencetus awalaliran positivisme yaitu Auguste Comte yang menjelaskan posisi epistimologisnya dengan menjelaskan bahwa pengetahuan manusia tidak ungkin diperoleh berdasar pada keyakinan-keyakina teologis maupun keyakinan-keyakinan yang berasal dari pandangan filsafat-filsafat yang bersifat konvensional. Pengetahuan manusia hanya mungkin diperoleh melalui aktivitas-aktivitas observasi ilmiah dan pengukuran secara cermat terhadap fakta-fakta. Aliran positivisme logis atau empirisme logis memberikan penekanan kajian-kajian filsafatnya pada keterkaitan antara bahasa yang digunakan oleh manusia dengan realitas empiris yang berkorespondensi dengan isi bahasa tersebut. (Cooper,1996).
Aliran filsafat materialisme memiliki pandangan ontologis bahwa realitas segala sesuatu dapat dikembalikan pada hukum-hukum yang bersifat material. Aliran materialisme dengan tokoh awalnya Demokritus memiliki keyakinan filosofis yang melakukan penolakan terhadap eksistensi gejala-gejala spiritual atau kerohanian dalam segenap realitas. Artinya bahwa kaum materialis memiliki pandangan filsafat manusia yang menyatakan bahwa hakekat manusia adalah tidak lebih dari susunan kompleks dari unsur-unsur materi.
Aliran materialisme memiliki pandangan ontologi bahwa segenap realitas harus dikembalikan pada prinsip substansial. Prinsip substansial tersebut adalah materi. Dalam hal ini, segenap gejala dalam kehidupan manusia, termasuk gejala-gejala pskologi seperti kesadaran, emosi motivasi tidak lebih merupakan manifestasi dari ciri-ciri dasar hukum materi .
Pencetus pertama aliran materialisme, Demokritus memiliki pandangan bahwa manusia adalah bagian alam dan karena hal itulah maka bersifat material. Konsekuensinya aliran ini tidak mengakui adanya eksistensi spiritualitas dalam diri manusia yang memberikan pandangan atheis tentang ketuhanan karena tuhan dapat dibuktikan secara material.
Dalam kaitannya antara aliran materialisme dengan psikologi behavioristik yaitu bahwa aliran psikologi behavioristik hanya mengakui bahwa sesuatu itu ada apabila dapat diamati oleh indera, sedangkan Tuhan sendiri tidak dapat dilihat oleh alat inderawi.






DAFTAR RUJUKAN

Hanurawan, Fattah. 2006. Pengantar Filsafat. Malang.
Pallan, Biggot dan Kohnstam. 1973. Sejarah Ilmu Jiwa.
Saherian, Piet.1983. Aliran-Aliran Modern dalam Ilmu Jiwa. Surabya: Usaha Nasional.
Pasaribu, IL dan B. Simanjuntak. 1982. Pendidikan Nasional. Bandung: Tarsito.
Hilgard, Ernest R.1994. Modern Perspektives on John B. Watson and Calssical Behaviorism. London : Greenwood Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar