Dapat dolar gratiss.. tak kasih tau carane yo

Rabu, 18 Februari 2009

yang barusan di plagiat sama adik tingkat

A. JUDUL
PENGARUH ATMOSFIR TOKO (STORE ATMOSPHERE) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
(Studi Pada Konsumen Toko Stroberi MATOS)

B. Latar Belakang
Beberapa tahun ini pertumbuhan perekonomian malang sangat mengembirakan. Terlihat dari perekonomian pada 2007 dimana 0,2 % melebihi target nasional 6,5%, potensi pertumbuhan ini tidak lepas dari berdirinya MATOS (malang town square) dimana ikut meramaikan aktivitas ekonomi sehingga hasilnya bisa dirasakan sekarang ini (Surya, Oktober 2007). Demikian pula pada bulan Mei 2008 di malang juga telah berdiri mall yang baru yaitu MOG (malang Olimpic Garden) sehingga diharapkan juga turut andil dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi malang kedepannya.
Mall pada umumnya terdiri dari banyak toko yang menjual berbagai produk dari elektronik sampai kebutuhan sehari-hari, sehingga berbagai kebutuhan akan bisa di penuhi disana terrmasuk juga dalam kebutuhan tampil modis dan bergaya. Salah satu toko di dalam mall yang bisa memenuhi kebutuhan akan tampil modis dan bergaya ialah toko aksesoris. Di malang sendiri keberadaan toko aksesoris ini sangat disambut baik oleh masyarakat terutama remaja putri yang selalu ingin tampil modis, selain remaja juga banyak dari anak-anak juga ibu-ibu serta kaum lelaki yang menjadi konsumen setia pasar ini terlihat dari banyak dari toko aksesoris yang seakan tak pernah sepi dari pengunjungnya, karena sambutan yang baik ini terutama dilingkup malang maka pesaing baru akan terus bermunculan turut meramaikan pasar asesoris ini. Menyikapi hal ini peritel yang bermain dipasar ini harus selalu siap melakukan inovasi yang pada nantinya akan merebut hati konsumennya.
Untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan, setiap retailer dituntut untuk mengembangkan usaha pemasaran yang semenarik mungkin dan bias meninggalkan kesan yang menyenangkan sehingga diharapkan pada akhirnya konsumen tersebut melakukan pembelian, dari perilaku pembelian ini jika bisa diupayakan secara maksimal akan menjadikan omset penjualan akan naik, dengan omset penjualan naik maka pendapatan akan naik dan kelangsungan perusahaan akan terus berlangsung.

Penciptaan suasana (atmosphere) yang menyenangkan, menarik, serta bisa membuat nyaman didalam toko merupakan salah satu cara agar bisa menarik konsumen untuk melakukan tindakan pembelian, karena pada kenyataan yang terjadi sekarang ini motif seseorang untuk berbelanja tidak hanya untuk membeli barang saja, tetapi juga kegiatan untuk rekreasi, hiburan atau hanya untuk pelepas stres. Sehingga ketika seorang konsumen datang ke toko tersebut akan secara langsung memberikan penilaian atas apa yang dilihat dan dirasakannya.
Sehingga Engel, dkk. (1994:203) menyebutkan bahwa ada 10 karakteristik toko yang biasa dijadikan pertimbangan proses pembelian, yaitu (1) Lokasi; (2) Sifat dan kualitas keragaman; (3) Harga; (4) Iklan dan Promosi; (5) Personal Penjualan; (6) Pelayanan yang diberikan; (7) Atribut fisik toko; (8) Sifat pelanggan toko; (9) Atmosfir Toko; dan (10) Pelayanan dan kepuasan sesudah transaksi.
Kondisi atau suasana (Atmosphere) dalam toko yang menyenangkan akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengunjungi sebuah toko, hal ini nanti juga akan mempengaruhi pula konsumen dalam mengambil keputusan apakah ia mau membeli produk ataukah tidak, karena seseorang yang awalnya hanya ingin berjalan-jalan atau dengan kata lain ingin berkunjung ke sebuah toko dan ia merasa nyaman dan senang di dalam toko tersebut, maka ia akan berlama-lama berada dalam toko sambil melihat-lihat barang, sehingga nantinya akan menyebabkan seseorang tadi akan ada perrilaku untuk membeli. Seperti yang dikatakan Sutisna (2001:163) bahwa “lokasi toko, layout toko (tata letak) toko, dan atmosfir toko mempengaruhi perilaku dalam mengunjungi sebuah toko”.
Sutisna (2001:164) juga menegaskan bahwa “pengertian atmosfir lebih luas dari sekedar layout toko, tetapi meliputi hal-hal yang bersifat luas seperti tersedianya pengatur udara (AC), tata ruang toko, penggunaan cat, penggunaan jenis karpet, warna karpet, bahan-bahan rak penyimpan barang, bentuk rak dan lain-lain”.
Peter & Olson (1996:258) menjelaskan pula hampir setiap lingkungan terdapat sejumlah perangsang yang tidak ada habisnya, yang mempengaruhi perilaku konsumen, tak terkecuali dengan toko eceran. Toko memiliki beberapa rangsangan yang mempengaruhi konsumen: karakteristik dari konsumen lain yang datang, serta pramuniaga, pencahayaan, suara, bau, suhu, luas rak dan disply barang, tanda-tanda, warna dan warna dagangan.
Salah satu cara inovasi yang dilakukan suatu toko aksesoris adalah dengan penciptaan suasana toko atau atmosfir toko (store atmosphere) yang nyaman dan menarik bagi konsumen. Demikian pula di Toko Stroberi MATOS yang merupakan salah satu cabang dari stroberi yang sudah tersebar di di Indonesia dimana sampai pada tanggal 1 februari 2007 sudah ada 32 toko stroberi yang tersebar di Bandung, Surabaya, Jakarta, Bogor, Banten, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Malang dan Tasikmalaya (Swa majalah, Februari 2007). Toko stroberi yang selain mengutamakan produk yang dijualnya seperti cincin, kalung, boneka, tas dan masih banyak lagi yang lainnya, saat ini toko stroberi melakukan beberapa inovasi untuk menarik konsumennya agar melakukan kunjungan ke tokonya yaitu berupa penciptaan suasana atau atmosfir toko dilakukan dengan pemberian hiasan-hiasan yang terkesan ceria dan modis.
Suasana atau atmosfir pada toko stroberi ini antara lain dengan pewarnaan di dinding toko stoberi yang berwarna-warni cerah tetapi lebih dominan warna pink tentu saja akan terkesan menarik terutama untuk kalangan kaum perempuan yang umumnya menyukai warna ini walau tak jarang juga kaum lelaki juga menyukainya, pemberian suara musik yang terkesan energic dengan harapan akan tercipta suasana yang serba baru, pencahayaan yang terang serta desain lampu lampion serta penempatan lampu yang unik, pramuniaga yang masih muda serta energic dengan make up yang menarik dibalut dengan seragam yang tiap hari berubah merupakan paduan yang menimbulkan kesan yang fresh dan masih banyak yang ada di stroberi MATOS yang menarik untuk dikaji blebih jauh lagi. Factor-faktor tersebut diharapkan akan membuat konsumen yang masuk kedalam toko akan melakukan perilaku pembelian pada akhirnya.
Demikian pula jika tampak dari luar, toko stroberi yang ada dimalang MATOS sangat terlihat perbedaannya dengan toko yang ada disekitarnya dimana lebih eye catching dan menarik untuk dikunjungi, sehingga jika ada pengunjung yang hanya sekedar jalan-jalan dan tidak sebegitu tahu toko stroberi di MATOS akan ikut tertarik untuk masuk kedalamnya. Pada akhirnya kesemuanya itu untuk menciptakan suatu daya pikat tersendiri serta memberi kenyamanan di dalam toko agar konsumen merasa betah dan mau untuk tinggal berlama-lama yang nantinya bisa mempengaruhi konsumen tersebut untuk melakukan pembelian sehingga keputusan pembelian diharapkan akan akan terjadi, terbukti pada awal pendirian stroberi di MATOS pada bulan juli 2007 sampai November 2008 jumlah pengunjung mengalami peningkatan terbukti dengan semakin ramainya toko stroberi walaupun pada hari biasa, tetapi ketika toko stroberi cabang baru di MOG pada juni 2008 di buka jumlah pengunjung di stroberi MATOS mengalami penurunan tetapi seiring waktu jumlah pengunjung di Stroberi MATOS mengalami peningkatan kembali.
Berdasarkan pengamatan peneliti di Toko stroberi MATOS, peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh atmosfir toko (store atmosphere) yang diciptakan oleh peritel tersebut memberikan pengaruh terhadap animo konsumen dalam berbelanja di Toko Stroberi MATOS. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Atmosfir Toko (Store Atmosphere) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Konsumen Toko Stroberi MATOS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar