Dapat dolar gratiss.. tak kasih tau carane yo

Jumat, 13 Februari 2009

karyaku 1 " ada dia dan hujan"


Jika ada sebuah kesempatan aku akan mengambilnya, memberikan untaian harapan dan mengalungkan di indah lehermu..
Sebuah akhir, yaa… di sela hujan yang membawa kenangan yang menerawang untuk tetap menyunggingkan senyuman, aku membonceng dirinya diantara himpitan jas hujan serta bisikan lembut nafasnya yang terasa menembus tubuhku.. 15 menit lagi akan sampai, di gedung kesenian”pesta perpisahan kelasku,..
kelas 3 SLTP… beberapa teman bergerombol, tapi hatikeu menyatu digerombolan pedih dan suasana kilatan kamera yang seakan mengabadikan moment yang takkan terlupakan.
Sebuah akhir untuk perjalanan yang menarik,…

Dan seperti biasa dimana setiap waktu mendengarkan degupan perintah untuk tetap terbangun hingga brangkat.. menuju ponorogo kota, disela kabut di pagi tentu saja..
Sela menitik airpun memberikan sentuhan halusnya di embun kaca di dalam bus kecil, bus 64. seperti biasa, menanti di himpitan bukit yang mencengkeram siapapun didalamnya untuk tetap kaku, seperti ujung bukit gajah disana dan bukan yang itu.

Sela menderu juga sesampai di ufuk pencapaian menuju sebuah harapn, esok akan lebih baik, lebih baik dari ketidakberuntungan orang tua dan sanak saudara “ iya jika memang pantas sih ”ordinay days” pagi menuju siang di SLTP 1 ponorogo, ya milikku untuk sesaat waktu itu, walau sering tertidur pula sih, dan terbayangkan yang menuju arahku di atas surya yang menyudutkan jam ku, akupun akan kembali ke di pagi, sebuah rumah (milik orang tuaku) di kayuh menuju terminal yang sesak dan seperti biasa aku menemukanmu, diantara kayuh dan jeritan ban yang panas.
“hai kamu 1 kelas dengan dengan si gentong ya?” gila akalku ku taruh dalam-dalam di bangku tadi pagi.
“iya aku heni, 1 kelas dengan gentong, mmm kamu pasti bayu ya?? Dia sering cerita ke kamu lho” yup senyum yang khas, seperti senyum pak ri kepada pelanggan nasi pecelnya
Sebuah awal pembicaraan dimana hanya aku dan dia serta terminal yang membekukan waktu untuk sekejap, 1 kejap saja tidak lebih
“aku pulang dulu ya, aku ada janji sama ibuku”diapun memperlihatkan tegap punggungnya. Sebuah awal untuk setahun lamanya hingga sekarang sudah hampir 8 tahun akupun pernah melihatnya membawa gadis kecil ke sebuah taman kanak-kanak, sebuah gadis yang mirip senyum khasnya…



2 komentar: