Dapat dolar gratiss.. tak kasih tau carane yo

Rabu, 11 Januari 2012

nyeri

Nyeri merupakan suatu gejala yang menunjukkan adanya gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi dan kejang otot.
Contoh : nyeri karena sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot, nyeri karena sakit gigi, dan lain-lain. Obat nyeri adalah obat yang mengurangi nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.

1 . Penyebab
Rasa nyeri disebabkan oleh rangsangan pada ujung syaraf karena kerusakan
jaringan tubuh yang disebabkan antara lain :
Trauma, misalnya karena benda tajam, benda tumpul, bahan kimia, dan lain-lain.
Proses infeksi atau peradangan.

2 . Hal Yang Dapat Dilakukan
Tetap aktif fokuskan pada pekerjaan anda.
Kompres hangat pada nyeri otot.
Gunakan obat penghilang nyeri.
Bila nyeri berlanjut hubungi dokter.

3 . Obat Yang Dapat Digunakan
3.1. Ibuprofen
a. Kegunaan obat
Menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu dan terkilir.



b. Hal yang harus diperhatikan
Gunakan obat dengan dosis tepat
Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, gagal jantung, asma dan bronkhospasmus atau konsultasikan ke dokter atau apoteker
Hati-hati untuk penderita yang menggunakan obat hipoglisemi, metotreksat, urikosurik, kumarin, antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin dan vitamin C atau minta petunjuk dokter.
Jangan minum obat ini bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.

c. Kontra Indikasi
Obat tidak boleh digunakan pada:
Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus peptikum) aktif
Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen
Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan epitel berbentuk tonjolan pada hidung)
Kehamilan tiga bulan terakhir

d. Efek Samping
Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare, konstipasi (sembelit/susah buang air besar), nyeri lambung sampai pendarahan.
Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia
Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh bila obat dihentikan
Gangguan fungsi hati
Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaksi
Anemia kekurangan zat besi

e. Bentuk sediaan
Tablet 200 mg
Tablet 400 mg

f. Aturan pemakaian
Dewasa : 1 tablet 200 mg, 2 – 4 kali sehari,. Diminum setelah makan
Anak : 1 – 2 tahun : ¼ tablet 200 mg, 3 – 4 kali sehari 3 – 7 tahun : ½ tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari ; 8 – 12 tahun : 1 tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg.

3.2. Parasetamol/Acethaminophen
a. Kegunaan obat
Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit

b. Hal yang harus diperhatikan
Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Sebaiknya diminum setelah makan
Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat menimbulkan overdosis.
Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.
Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita gagal ginjal.

c. Kontra Indikasi
Tidak boleh digunakan pada :
penderita gangguan fungsi hati
penderita yang alergi terhadap obat ini
pecandu alcohol

d. Bentuk sediaan
Tablet 100 mg
Tablet 500 mg
Sirup 120 mg/5ml

e. Aturan pemakaian
Dewasa : 1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari, (setiap 4 – 6 jam)
Anak : 0 – 1 tahun : ½ - 1 sendok teh sirup, 3–4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam) ; 1 – 5 tahun : 1 – 1 ½ sendok teh sirup, 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam) ; 6-12 tahun : ½ - 1 tablet (250-500 mg), 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)
3.3. Acetosal/Aspirin
a. Kegunaan obat
Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang

b. Hal yang harus diperhatikan
Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mencegah nyeri dan perdarahan lambung.
Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal atau hati, ibu hamil, ibu menyusui dan dehidrasi
Jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung.
Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita yang menggunakan obat hipoglikemik, metotreksat, urikosurik, heparin, kumarin, antikoagulan, kortikosteroid, fluprofen, penisilin dan vitamin C.

c. Kontra Indikasi
Tidak boleh digunakan pada:
Penderita alergi termasuk asma
Tukak lambung (maag) dan sering perdarahan di bawah kulit
Penderita hemofilia dan trombositopenia




d. Efek samping
Nyeri lambung, mual, muntah
Pemakaian dalam waktu lama dapat menimbulkan tukak dan perdarahan lambung

e. Bentuk Sediaan
Tablet 100 mg
Tablet 500 mg

f. Aturan pemakaian
Dewasa : 500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4 hari)
Anak : 2 – 3 tahun : ½ - 1 ½ tablet 100 mg, setiap 4 jam ; 4 – 5 tahun : 1 ½ - 2 tablet 100 mg, setiap 4 jam ; 6 – 8 tahun : ½ - ¾ tablet 500 mg, setiap 4 jam ; 9 – 11 tahun : ¾ - 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam ; > 11 tahun : 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam


Catatan :
Ibuprofen memiliki efek terapi antiradang lebih tinggi dibandingkan dengan efek anti demamnya.
Asetosal dan Parasetamol efek terapi anti demamnya lebih tinggi dibandingkan efek antinyeri dan anti radangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar